STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG DENGAN HIV/AIDS DI DESA JELU KECAMATAN NGASEM KABUPATEN BOJONEGORO

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Siti Patonah
Dwi Agung Susanti
Mar’atus Sholikhatun Ni’mah

Abstract

Kesalahpahaman persepsi masyarakat terhadap ODHA menimbulkan ketakutan pada banyak orang. Kesalahpahaman persepsi ini kemudian menjadikan stigma, yang seringkali berujung pada praktek-praktek diskriminasi terhadap ODHA. Fenomena di masyarakat Desa Jelu, HIV/AIDS sering diidentikkan sebagai perilaku amoral atau asusila, seperti seks bebas. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran stigma masyarakat terhadap orang dengan HIV/AIDS di Desa Jelu Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Desain penelitian deskriptif. Jumlah populasi kepala keluarga di Desa Jelu Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro tahun 2021 sebanyak 1.428 KK dan sampel sebagian kepala keluarga sebesar 142 responden. Pemilihan sampel dengan tehnik quota sampling. Pengumpulan data dengan lembar observasi kemudian data diolah menggunakan editing, coding, scoring dan tabulating. Dianalisa untuk mencari prosentase. Dari hasil penelitian didapatkan stigma masyarakat terhadap orang dengan HIV/AIDS di Desa Jelu Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, seluruhnya masyarakat memiliki stigma sebanyak 142 orang (100,0%). Kesimpulannya masyarakat di Desa Jelu Kecamatan Ngasem seluruhnya ada stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan masyarakat menghindari penularan HIV, dengan melakukan “ABCDE†yaitu A (Abstinence), Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah. B (Be Faithful), Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-ganti pasangan). C (Condom), Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan menggunakan kondom. D (Drug No), Dilarang menggunakan narkoba dan E (Education), pemberian Edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan dan pengobatannya.Kata Kunci: Stigma, Masyarakat, HIV/AIDS

##plugins.themes.academic_pro.article.details##