ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. “N” DENGAN PREEKLAMSIA PADA MASA KEHAMILAN SAMPAI DENGAN MASA NIFAS DI PBM SITI KOMARIYATUN AMd.Keb SUKOREJO BOJONEGORO

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Nur Azizah
Sri Luluk
Siti Nur Alfadhiyah
Maratus Sholihah
Eva Riantika Ratna Palupi

Abstract

ABSTRAKPembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diwarnai oleh rawannya derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada masalah masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu dan bayi yang tinggi di Indonesia. Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan masa nifas.Managemen kebidanan varney digunakan sebagai pendekatan dalam memberikan asyhan kebidanan berkelanjutan dalam Laporan tugas akhir ini serta didokumentasikan dengan menggunakan metode pendokumentasian SOAP (Subjektif, Objektif, Assessment, Planning).Hasil Laporan Tugas Akhir asuhan kehamilan yang diberikan fokus pada tanda kehamilan dan pada kehamilan trimester III usia kehamilan 34 minggu diperoleh hasil pemeriksaan ibu dengan risiko mengalami preeklampsia. Asuhan kebidanan masa nifas telah dilakukan sesuai dengan standar pelayanan masa nifas yaitu pada KF1 (3 jam post partum). KF 2 (7 hari post partum). KF 3 (2 minggu post patum). KF 4 (6 minggu post partum). Asuhan kebidanan bayi baru lahir yang dilakukan yaitu KN 1 (5 jam post partum). KN 2 (7 hari postpartum). KN 3 (2 minggu postpartum). Asuhan kebidanan pelayanan kontrasepsi pasca persalinan dilakukan pada 42 hari post partum, dengan hasil suami ibu memutuskan menggunakan kontrasepsi kondom.Tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan  untuk menerapkan asuhan kebidanan secara berkelanjutan dengan tepat dalam melakukan pelayanan kebidanan sesuai dengan standar khususnya dalam pelayanan antenatal. Selain itu, untuk mencegah terjadinya preeklampsia adalah dengan menghilangkan atau mengurangi faktor risiko terjadinya preeklampsia. Ada faktor risiko yang bisa diubah dan ada yang tidak bisa. Faktor risiko yang bisa diubah dapat dihilangkan/dikurangi sehingga mengurangi risiko terjadinya preeklampsia.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##