HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS TERHADAP PELAKSANAAN SENAM LANSIA
Abstract
Kelemahan fisik, kerapuhan tulang, punggung membungkuk dan berat badan yang menurun sering dianggap hal normal sebagai bagian dari ketuaan. Semua ini sebenarnya adalah gejala penyakit osteoporosis. Salah satu penyebab osteoporosis adalah kekurangan estrogen terutama pada masa menopause. Oleh karena itu wanita yang telah mengalami menopause mempunyai risiko yang tinggi terkena osteoporosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan pengetahuan lansia tentang osteoporosis terhadap pelaksanaan senam lansia.Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 222 orang, sampel 62 responden, teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Variabel independent yaitu tingkat pengetahuan lansia tentang osteoporosis dan variabel dependent yaitu pelaksanaan senam lansia. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner kemudian dilakukan pengolahan data dengan cara editing, coding, scoring, tabulating dan dilakukan analisa data menggunakan uji statistik Koefisien Kontingensi dengan nilai α (0,05).Hasil penelitian ini adalah sebagian besar responden dengan pengetahuan kurang yaitu 58% (36 orang), sebagian besar responden tidak melaksanakan senam lansia yaitu sebanyak 72,6% (45 orang) responden yang berpengetahuan kurang tidak melaksanakan senam lansia yaitu sebanyak 100% (36 orang). Dari hasil uji Koefisien Kontingensi diperoleh nilai Ï (0,000) < α (0,05) maka H1 diterima.Kurangnya pengetahuan lansia tentang osteoporosis dapat menyebabkan lansia tidak melaksanakan senam lansia. Kurangnya pengetahuan lansia tentang risiko osteoporosis inilah yang menjadikan lansia banyak yang tidak mengerti bahwa senam lansia dapat mencegah terjadinya osteoporosis.Kata kunci : Pengetahuan tentang Osteoporosis, Senam Lansia.Published
2011-12-20
Issue
Section
Articles