HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN PASIEN GANGGUAN JIWA
Abstrak
Gangguan jiwa merupakan penyakit ini dapat mengenai setiap orang tanpa mengenal umur, ras, agama maupun status ekonomi. Bahkan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu serta beban berat bagi keluarga. Sehingga persepsi keluarga tentang gangguan jiwa sangat penting dan berarti dalam keteraturan pemeriksaan dan pengobatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan persepsi keluarga tentang gangguan jiwa dengan keteraturan pemeriksaan pasien gangguan jiwa di Poli Jiwa RSJ Lawang Malang tahun 2010.Jenis penelitian analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Populasinya keluarga pasien gangguan jiwa di Poli Jiwa RSJ Lawang Malang tahun 2010, dengan jumlah sampel 83 responden. Variabel nya yaitu variabel indepent Metode accidental sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner, kemudian dilakukan editing, coding, tabulating, dianalisa menggunakan tabulasi silang (cross table).Hasil penelitian menunjukkan persepsi keluarga dalam kategori positif (80,73%), sedangkan pemeriksaan pasien gangguan jiwa dalam kategori teratur (73,49%). Hasil analisa dengan tabulasi silang dan dcurve estimasi didapatkan nilai signifikan 0,018 < a : 0,05, yang berarti H0 ditolak.Kesimpulannya adanya hubungan antara persepsi keluarga tentang gangguan jiwa dengan keteraturan pemeriksaan pasien gangguan jiwa. Untuk itu diharapkan bagi responden lebih mengerti dan memahami pasien jiwa sehingga bisa memberikan persepsi yang positif dan mengambil keputusan yang tepat untuk melakukan pengobatan atau pemeriksaan secara teratur.Kata kunci : Persepsi Keluarga, Keteraturan Pemeriksaan, Gangguan jiwaDiterbitkan
2011-08-20
Terbitan
Bagian
Articles